2005
Setelah bertahun-tahun menyelamatkan hewan secara informal, ekspat dari Amerika dan perancang perhiasan Janice Girardi membuka klinik hewan pertama di daerah Ubud.
2007
Bali Animal Welfare Association didirikan dan secara resmi terdaftar sebagai organisasi nirlaba, didanai oleh pendapatan dari perusahaan perhiasan Janice yang berbasis di Bali, Janice Girardi Designs. Organisasi ini mempekerjakan staf lebih dari 100 orang.
2008
Wabah rabies melanda Bali dan ratusan ribu anjing dimusnahkan. BAWA memelopori pilot program vaksinasi massal untuk menghentikan pembunuhan brutal.
Program sterilisasi diluncurkan.
2011
BAWA bekerjasama dengan International Fund for Animal Welfare (IFAW) dalam program kesehatan berbasis di desa dan edukasi yang melibatkan masyarakat di tingkat desa.
2017
Program Dharma, sebuah inisiatif One Health yang mengedepankan masyarakat yang sehat dan aman, secara resmi diluncurkan di Sanur, bekerja sama dengan IFAW dan Universitas Udayana.
Kami bekerjasama dengan Dogs Trust Worldwide untuk mengembangkan Program Edukasi yang terdiri dari tim guru penuh waktu yang tangguh, memberikan edukasi kesejahteraan hewan di sekolah-sekolah di tiga kabupaten di Bali.
Gunung Agung meletus untuk pertama kalinya dalam 53 tahun. BAWA bergegas membantu hewan, meluncurkan upaya untuk menyelamatkan, mengevakuasi, mendukung, dan melindungi ribuan hewan liar dan berpemilik dari zona bahaya. Baca lebih lanjut
2018
Peraturan Desa (Perdes) pertama di Indonesia yang secara resmi melarang kekejaman terhadap hewan, termasuk peracunan, pembuangan anak anjing, dan perdagangan daging anjing, ditandatangani dan diluncurkan di Sanur Kaja.
2020
Pandemi COVID-19 melanda Bali, menghancurkan ekonomi pariwisata di pulau ini dan menyebabkan kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi manusia dan hewan. Menanggapi peningkatan jumlah hewan yang terlantar, BAWA berupaya keras untuk mendukung dan memantau kesehatan dan kesejahteraan ribuan hewan berpemilik dan tidak berpemilik, seiring dengan terus bertambahnya jumlah hewan di pusat penyelamatan kami.
2021
Gempa bumi di wilayah Karangasem Bali menghancurkan ratusan rumah dan membuat keluarga dan hewan mengungsi. Tim Disaster Relief BAWA meluncurkan upaya bantuan baik untuk manusia maupun hewan, dengan setiap hari mengirim makanan hewan, air, bahan makanan pokok, persediaan lain dan bahan bangunan untuk membantu masyarakat setempat bangkit kembali.
Puncak dari dua tahun Program Dharma, desa Purwa Kerthi di Karangasem menandatangani peraturan baru yang secara resmi melarang perdagangan daging anjing dan kucing secara keseluruhan dan menetapkan standar perawatan dan kesejahteraan hewan yang tepat.
2022
BAWA terus bekerja tanpa lelah baik di lapangan maupun di belakang layar untuk meringankan penderitaan dan meningkatkan taraf hidup hewan di Bali, sekarang dan di masa depan.